BOGOR - Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-44 tingkat Kabupaten di Bogor kembali digelar. MTQ ke-44 diikuti 2.160 orang dengan 8 cabang perlombaan di Metland, Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bogor memilih kecamatan Cileungsi sebagai tuan rumah pelaksanaan MTQ yang ke-44. Pembukaan MTQ dimulai dengan pawai ta'aruf yang diikuti 40 kecamatan, beserta 5.000 peserta pawai.
MTQ kali ini mengusung tema "Tingkatkan Kualitas SDM yang Qurani dan Unggul untuk Mewujudkan Masyarakat yang Religius dan Moderat".
Pelaksana tugas (Ptl) Bupati Bogor, Iwan Setiawan menjelaskan, MTQ merupakan bagian dari misi Pemkab Bogor untuk meningkatkan kesalehan sosial di masyarakat melalui syiar Islam dan mengajak masyarakat agar mencintai Al-Qur’an, serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilainya sebagai pedoman hidup, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Ajang MTQ bukan sekedar formalitas, rutinitas, atau menang kalah dalam seni membaca Al-Quran namun sebagai syiar untuk membumikan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari," kata Iwan Setiawan, Minggu 25 September 2022.
Selain itu, kegiatan MTQ tingkat Kabupaten Bogor ini sebagai awal untuk melangkah ke tingkat Provinsi Jawa Barat.
"Harapan saya tentunya bisa menjadi yang terbaik se-Jawa Barat. Kami siap mendukung, kepada para camat agar memperhatikan para utusan atau perwakilan kecamatannya masing-masing selama mengikuti kegiatan MTQ ini, agar para peserta dan kafilah dapat memberikan yang terbaik," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, H. Syukri Ahmad Fanani mengungkapkan rasa bahagia dapat bersama-sama menghadiri kegiatan MTQ tersebut.
"Saya berharap arena MTQ yang ada di Kecamatan Cileungsi ini nantinya bukan cuma sekedar perhelatan MTQ saja tapi juga kegiatan lainnya yang menyemarakkan kehidupan beragama kita," ujar Syukri.
Dengan adanya MTQ Tingkat Kabupaten Bogor, Syukri Ahmad mengajak generasi untuk meneruskan para pendahulu di era zaman keemasan, yang berhasil mengharumkan nama Kabupaten Bogor di kancah internasional pada tahun 1980 – 1990an.
“Kemudian diharapkan penyelenggaraan MTQ ini nantinya dapat melahirkan Qori dan Qoriah, Hafidz dan Hafidzah, Mufassir dan Mufassiroh, Qhotat dan Qhotatah yang benar-benar dari KabupatenBogor,” pungkasnya (SFR)