BOGOR, RadarJabar - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Abdullah Azwar Anas meninjau Mal Pelayanan Publik (MPP) pertama di Jawa Barat (Jabar) yang berada di dalam Lippo Mal Kebun Raya, Kota Bogor pada Jumat, 16 September 2022.
Kedatanganya ke MPP yang dinamakan 'Graha Tiyasa' itu disambut Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah Dwikorawati, dan Kepala DPMPTSP Kota Bogor Firdaus.
Dalam kesempatan tersebut, Anas turut berinteraksi dengan para pegawai dan warga yang sedang mengurus sejumlah berkas keperluannya pada setiap konter pelayanan instansi yang ada di MPP yang diresmikan tahun 2019 tersebut.
Anas mengaku, saat ini pihaknya tengah mendorong seluruh kabupaten/kota di Indonesia agar menyediakan mall pelayanan publik, karena hal itu menjadi bagian dari target prioritas dengan harapan dapat lebih mempermudah pelayanan pemerintah terhadap masyarakat.
"Jadi mall pelayanan publik ini salah satu concern di KemenPANRB mendorong pelayanan yang terintegrasi dan harapan kita disini juga ada klinik OSS (Online Single Submission) karena belum semua orang paham atau tahu apa itu OSS, sehingga kedepan lebih mudah mendapatkan layanan," ungkapnya kepada wartawan usai meninjau.
Anas memaparkan, saat ini sudah ada 67 MPP dan pada tahun 2024 mendatang, pemerintah pusat menargetkan akan ada 500 pelayanan publik yang tersebar disejumlah daerah.
Dia menilai, keberhasilan MPP juga sangat bergantung dari inovasi dan kreativitas daerah, dan nantinya pihaknya akan menjadikan MPP sebagai target indikator untuk memberikan insentif kepada daerah.
"Karena MPP ini akan jadi legacy bagi kepala daerah. Walaupun mungkin akan ada kendala dari tempat, anggaran dan sistem. Tapi kendala itu bisa diatasi melalui inovasi seperti di MPP Kota Bogor, yakni mendapatkan CSR, mendapatkan lokasi strategis. Ini bagus MPP Kota Bogor bisa dicontoh," sebutnya.
Terkait kunjungannya ke MPP milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor itu, Ia menilai tempat atau ruangan yang disediakan kecil, meski begitu keberadaan MPP tersebut terbilang lengkap dibanding MPP di kota/kabupaten lain.
Misalnya, tersedia pelayanan LPSEE dan pelayanan DPMPTSP Provinsi Jabar serta lokasinya yang cukup strategis dan efisien untuk dijangkau masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah menambahkan, sejak diresmikan, MPP Graha Tiyasa terus konsisten memberikan pelayanan.
Hal itu, sambung dia, terbukti dengan angka kepuasan masyarakat yang meningkat dan sudah dua kali berturut-turut mendapatkan predikat A (sangat baik).
"Pelayanannya konsisten, instansi yang ada di MPP memberikan pelayanan satu tempat atau one stop service ke masyarakat," ucapnya.
Dia menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum melakukan kajian apakah MPP perlu ditambah atau tidak mengingat lokasi saat ini pun mudah dijangkau masyarakat. Berbeda dengan daerah lain yang memang wilayahnya luas dan mobilitasnya sulit, maka pelayanan perlu didekatkan ke warga.
"Sampai saat ini belum ada masalah, mobilitas juga mudah ke sini. Dan dari pak menteri hanya bilang ruangannya memang kecil tapi sangat lengkap dan efektif," tutupnya.*** (YUD)