BOGOR – Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango, yang berada di Jalan Rancabango Kudangsari, Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut, dilaporkan oleh salah satu orangtua santri atas dugaan adanya pengeroyokan di pesantren tersebut.
NM ibu kandung santri inisial AH, mengaku putranya diduga mendapatkan tindakan pengeroyokan di Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango Garut.
NM yang berdomisili di Nanggewer Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor itu, menjelaskan kronologi yang diuraikan oleh AH saat mendapatkan pengeroyokan di Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango Garut.
NM menceritakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 29 Juli lalu, di komplek Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango Garut, sekitar pukul 23.00 WIB.
Putranya yang mondok di sana mengaku dianiaya oleh RF bersama 16 orang lainnya yang diketahui teman pelaku melakukan pengeroyokan secara berbarengan kepada AH.
“Pengeroyokan diduga memakai gelas plastik, tongkat, sapu dan tangan kosong,” urai NM.
Akibat pengeroyokan di pesantren, sambung NM, anaknya mengalami luka hingga menyebabkan gendang telinganya pecah.
“Gendang telinga kiri pecah, kepala benjol, tangan sebelah kiri luka, punggung kanan atas luka,” aku NM.
Mengetahui hal itu, NM langsung melaporkan Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango ke Polres Garut.
“Para pelaku sudah dilaporkan dengan laporan polisi nomor LP/B/439/IX/2022/SPKT/RES GRT/Polda Jabar. Pelaporan dilakukan Minggu 11 Sepetember 2022,” sebut dia.
Hingga berita ini ditayangkan, masih belum ada respon dari pihak Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango Garut, yang berada di Jalan Rancabango Kudangsari, Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut, terkait pengeroyokan di pesantren tersebut. (Pojoksatu-red)