Mereka adalah Abdulrahman Saleh, Adang Kadarusman, Soehardi, Soetarji Hardjolukita, Soemarmadi, Sudomomarto, Harto, dan Maladi. Abdulrahman Saleh yang menjadi ketua delegasi menguraikan garis besar rencana pada pertemuan tersebut. Salah satunya adalah usulan untuk mendirikan stasiun radio sebagai alat komunikasi antara pemerintah dengan rakyat.
Pertemuan itu akhirnya menghasilkan kesepakatan, yakni dibentuknya Radio Republik Indonesia (RRI) yang akan meneruskan penyiaran dari delapan stasiun di Jawa.
Selanjutnya, delegasi radio juga menyepakati bahwa RRI dipersembahkan kepada Presiden dan Pemerintah RI sebagai alat komunikasi dengan rakyat. Para delegasi juga meminta agar semua hubungan antara pemerintah dan RRI disalurkan melalui Abdulrahman Saleh.
Akhirnya RRI resmi berdiri pada 11 September 1945 dengan ketua Abdulrahman Saleh. Kini di usianya yang ke-76, RRI sudah berkembang dengan memiliki 62 stasiun penyiaran, termasuk siaran luar negeri. (bbs)