BANDUNG, RadarJabar - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah, menyebut terdapat dua hal yang mengakibatkan harga telur ayam di pasar kian naik.
Harga telur yang terus meninggi, hingga saat dinilai tampak mengkhawatirkan. Pasalnya, Harga Eceran Tertinggu (HET) telur ayam saja senilai Rp24 ribu. Namun, harga yang beredar di pasaran sekarang menyentuh Rp33 ribu per kilo.
Kenaikan harga telur itu, lanjut Elly, ditenggarai sudah terjadi semenjak hari pertama pada Agustus. Hal ini diketahui seusai pihaknya menerjukan tim ke beberapa pasar.
Dia menjelaskan, adapun puncak dari kenaikan harga telur terjadi di pekan ini, tepatnya Rabu 24 Agustus kemarin.
"Harga telur terus naik, dan puncaknya pada minggu ini di harga Rp32 sampai Rp33 ribu untuk per kilogramnya," jelas Elly pada Jabar Ekspres, Kamis, 25 Agustus 2022.
Harga pakan ternak yang meninggi, ucap Elly, berimbas pada kenaikan harga telur ayam. Dia menambahkan, naiknya harga tersebut saat ini pun tengah melanda Indonesia.
Nilai harga telur di kandang, dia mengungkapkan, salah satunya seperti wilayah Ciamis yaitu Rp29 ribu per kilo. Lalu ditambah ongkos distribusi dari Ciamis ke Kota Bandung kurang lebih sepuluh persen.
"Sehingga wajar apabila harga telur mencapai Rp32 ribu sampai Rp33 ribu," ungkapnya.
Sementara itu, hal lain yang menjadi penyebab kenaikan tersebut, menurut Elly, berkaitan upaya memenuhi kebutuhan untuk bantuan on tunai.
"Sehingga sentra telur mendahulukan permintaan pemerintah," imbuhnya.
Dirinya menuturkan, Disdagin Kota Bandung bakal menyiapkan langkah untuk menangani masalah tersebut. Apalagi jika kenaikan harga dari telur ayam terus terjadi.
"Kami akan lapor kepada Wali Kota dan Pak Sekda, kami akan lakukan operasi pasar. Itu langkah terakhir kalau harga ini lama turunnya," pungkasnya.*** (zar)