BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi Bantuan Presiden (Banpres) berupa sembako yang ditemukan terkubur sedalam 3 meter di lapangan KSU, Depok, Jawa Barat, yang merupakan lahan milik jasa ekspedisi JNE.
Ridwan Kamil mengatakan, jika barang-barang tersebut memang benar dari hasil Banpres, maka dirinya merekomendasikan kepada para penegak hukum untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Dari pihak JNE (jasa ekspedisi) sudah melakukan klarifikasi bahwa ada prosedur dalam penyaluran kalau barangnya rusak tidak bisa dipakai memang bisa dimusnahkan. Tapi kalau ternyata tidak sesuai prosedur tentu saya rekomen prosedur hukum. Karena itu kan anggaran negara ya, sudah dianggarkan, sudah dibelanjakan tapi tidak disalurkan," papar Ridwan Kamil pada Selasa (2/8).
Tak hanya itu, gubernur yang akrab disapa Emil itu juga meminta penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan terhadap barang bukti tersebut. Hal itu dilakukan, kata dia, untuk mengetahui alasan dari tidak tersalurkannya Banpres tersebut.
"Apakah barangnya rusak dari awal, atau rusak diperjalanan atau dirusakan. Kita tidak ada yang tahu. Tapi pertanyaan saya, itu rusaknya di mana," ucapnya.
"Jadi rusaknya itu apakah di awal, di tengah atau di akhir. Nah itu kalau bisa prosedur hukum menyelidiki itu," imbuhnya.
Untuk diketahui, penemuan sejumlah paket Banpres yang tertimbun di Depok, Jawa barat tersebut berawal dari informasi salah seorang pekerja di jasa pengiriman barang JNE.
Paket Banpres yang tertimbun di lubang sedalam 3 meter tersebut meliputi dari beras, terigu, telur, hingga minyak goreng.
(San)