JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf menyentil Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini terkait temuan beras bansos dikubur di Depok Jabar.
Politisi PKS ini mendesak Kemensos untuk menjelaskan lebih detail alasan JNE menimbun beras bansos di kawasan Depok tersebut.
“Inikan dikordinasi oleh Kemensos. Ini yang perlu diperjelas supaya tidak menimbulkan spekulasi liar,” kata Bukhori dalam keterangannya, Selasa (2/8).
Apalagi, selama ini Kemensos belum pernah menjelaskan secara transparan kepada Komisi VIII DPR terkait hal tersebut.
“Kemensos belum pernah menerangkan kepada kami soal bagaimana nasib dari bansos beras yang ditarik kembali itu,” ujarnya.
Anggota Komisi VIII DPR RI itu juga menyayangkan perlakuan terhadap beras bansos yang dilakukan dengan cara dikubur itu.
Menurut Bukhori, hal itu melukai perasaan masyarakat miskin dan tidak bijaksana.
“Jika benar beras tersebut sengaja ditimbun lantaran diklaim rusak atau tidak layak konsumsi, kami agak ragu dengan keterangan itu,”
“Padahal masih ada cara lain supaya beras tersebut tidak terbuang sia-sia, semisal dijual kembali ke pihak lain sebagai campuran pakan ternak,” tuturnya.
Sebelumnya, ditemukan bantuan sosial (Bansos) Presiden berupa timbunan beras dipendam di dalam tanah Jalan Tugu Jaya, Tirta Jaya, Sukmajaya, Depok.
Bansos Presiden itu merupakan bantuan tahun 2020 untuk warga terdampak pandemi Covid-19 itu ternyata dikubur pihak JNE.
Pihak PT Tiki Jalur Nugraha Ekakulir (JNE) buka suara terkait temuan beras yang dikubur itu.
JNE mengaku mengubur bansos-bansos tersebut. Sebab, bansos itu telah mengalami kerusakan.
“Jadi itu memang beras yang rusak. Dan memang bisa dibilang berasnya itu sesuai ini sudah terjadi pergantianlah, jadi sudah tidak layak dan karena sudah rusak,” kata Head of Media Relation Departement, Kurnia Nugraha, Minggu (31/7). (pojoksatu-red)