Ya.......... pagi ini lebih bisa menikmati tulisan Om Bagus Aryo dan Pak Pry dibanding membaca tulisan Abah. Mohon dimaafken.
bagus aryo sutikno
Al kisah, si Rukinem diterima jadi sekretaris di kantor pak Rudy. Gajinya 4jt per bulan. Cukupan u hidup di Surabaya tapi berat u harga skincare dia. Akhirnya bulan ke-2 si-Inem menemui pak Rudy sang Direktur. Di depan p Rudy si-Inem bilang, "Boss, 1 kancing akan saya lepas kalau gajiku bulan ini naik 100rb". Murah banget, pikir p Rudy. " Okey, "jawabnya. Si Inem bilang lagi, " Naik 200rb kalau kancing ke-2 kulepas", "Monggo" Jawab p Rudy dengan sumringah. Pada kancing ke-2 tuch bra dah menyembul sodara2. "Naik 500rb ya Boss, bra ini aku lepas..!! " "Siappp..! " Jawab mantap P Rudy. OK terima kasih Boss'ku atas kenaikan 500rb gaji saya", Ujar si Inem sambil menyanpirkan bra di pundaknyi. "Saya pamit". " Nanti dulu Inem..!! Kancingkan kembali baju dan itu'mu..!! Jangan begitu ngeloyor keluar kantor saya..!! "Panik p Rudy. " Ahh tenang saya ndakk apa2 kok pak nggak terkancing blues saya" Jawab Inem kalem manja. Dia melangkah menuju pintu keluar. "Apa maumu, Inem!! " Kata pak Rudy. "Gaji 8 juta ya Boss blm termasuk akomodasi. Gimana.. Boss'ku..?? " Okey.. ' Jawab p Rudy lemas. Inem pun merapikan melon dan bajunya. Melangkah keluar kantor dengan mantap. #hidup sheren.
Jimmy Marta
Seperti juga dalam ktp. Kolom agama itu hampir selalu ada pd form isian. Sy memaknai nya biasa saja. Sarat belaka. Karena negara mengakui keberadaan agama. Menurut sy itu.
ong budiman
Baru pulang dr PMI kramat,canggih. 2 bulan lalu msh isi kertas manual seperti tahun2 seblmny.skrg pakai aplikasi,QR.dibantu petugas...ada isian kolom AGAMA....harus diisi...saya katakan mau komplain harusny PMI untuk segala bangsa ,lupakan agama,hilangkan itu.petugas hanya terdiam.pulang ,baca artikel disway ...ada sentuh agama pula.....kenapa ya indonesia semangat SUMPAH PEMUDA luntur sptny...msh ada ga nih ke Indonesiaan klo kotak2 trus dibentuk oleh kita sendiri
bagus aryo sutikno
Kisah p Julianto mengingatkan saya pada kisah epic Yusuf dan Julekho. Rayuan Julekho tidak mampu meruntuhkan iman si Yusuf. Baju Yusuf yg robek tidak mampu memenangi kenenaran. Namun Yusuf justru rela dipenjara walau dirinya yg benar. Sikap yg justru membuat Julekho kian ambuarr diremok rindu mendendam. Apapun endingnya, berkat si Sheren sekolah teruntuk yatim piatu itu hilang marwahnya. Selamat ya Sheren, kamu hebat.
Pryadi Satriana
Ngoyoworo. Tahu tidak objektif kok terus nulis. Isinya sekadar 'ghibah'. Mengeluarkan 'angan2 ngawur'. Nggladrah. Nyinggung Sheren pindah agama. Ndhak terkait kasus. Apalagi ada 'statement' sampai lulus tetap shalat berjamaah. Abah sdh provokasi. Perpindahan agama itu ngapain disebutkan? Gak relevan! Islam mengajarkan tak ada paksaan dalam beragama. Tapi yg meninggalkan Islam dibenci & dimusuhi. Ada yg diperkusi. Aneh, tapi nyata. Padahal nabi pun sekadar pemberi peringatan. Keyakinan terserah masing2. Tanggung jawab masing2. Apa sih yg mau disampaikan Abah dlm tulisan hari ini? Sheren? Kasusnya? Paguyuban? (kok jadi bagian judul?). Mikir dulu yg bener yg mau ditulis apa, biar gak ghibah dan nggladrah. Jaga marwah, Bah. Sehat selalu. Salam. Rahayu.