Kamaruddin Simanjutak Kuasa Hukum keluarga Brigadir J mengungkap hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat, salah satunya tidak ditemukannya jaringan otak didalam tempurung kepalanya.
Kamaruddin membocorkan hal itu dalam acara live dengan Fefly Harun di channel youtubenya pada Jumat 29 Juli malam.
Dalam wawancara tersebut Kammarudin mengemukakan hasil dari autopsi ulang Brigadir J.
Kammarudin mengungkapkan dalam autopsi ulang Brigadir J saat dibuka bagian kepala oleh tim dokter tidak ditemukan otaknya.
“Saat kepala di sondek atau ditusuk dengan sebuah alat dan tembus ke hidung” ungkap Kammarudin.
“Dokter menyatakan bahwa hal tesebut diakibatkan karena ditembak dari arah belakang dan tembus ke hidung. Itulah yang mangakibatkan hidung dijahit sperti foto yang saya tunjukan sebelumnya,” jelasnya.
Kammarudin mengungkapkan hal tersebut telah dituangkan dalam berita acara dan telah dibuat juga dalam akte notaris.
Temuan tersebut ditemukan bersama-sama oleh dokter forensik dan merupakan kesepakatan dalam ruang autopsi oleh tim.
“Inilah yang membantah bahwa adanya tembak menembak dari atas, dimana Bharada E dari atas dan Brigadir J dari bawah,” paparnya.
Setelah itu dari bagian dalam kepala diperiksa, dokter forensik menemukan retakan sebanyak enam buah.
Beranjak kebagian bawah, ditemukan bekas tembakan dari rahang bawah dan tembus ke bibir, makanya adanya bekas sobekan di bibir.
“Tembakannya dari arah leher ke atas yang mengakibatkan giginya berantakan,” ungkapnya.
Penembakan dari arah leher kemungkinan ditembak dari jarak dekat bahkan pistol menempel di bagian rahang.
Sedangkan bagian dada, pada dada kiri terdapat luka tembak masuk dan ada lubang.
“Setelah dibuka ternyata ditemukan plastik yang isinya terdapat jaringan otak,” jelas Kamaruddin.