Bahaya Cat Manusia Silver - Fenomena manusia silver di jalan raya mengajak anak-anak untuk ikut serta mengemis dan beratraksi di pinggir jalan. Kulit mereka dilumuri cat berwarna silver dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Padahal, kulit anak masih sensitif. Tak sedikit pula yang mengalami alergi.
Dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN), melindungi anak bisa dimulai dari kulitnya. Pada anak-anak yang diajak dalam circle manusia silver, ternyata cat pada tubuh mereka tak cukup aman untuk kulit anak.
“Kulit anak itu kan lebih sensitif. Intinya tergantung jenis catnya. Kalau catnya membuat sensitif pada seseorang itu yang membuat dia alergi, jadi tiap orang alergi atau alergennya beda-beda. Sama seperti kita pakai lipstik atau pewarna rambut, itu akan menyebabkan alergi,” kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Laksmi Duarsa kepada JawaPos baru-baru ini.
Ia mencontohkan tak hanya body painting tetapi pewarna rambut, lipstik, hingga tato pun dapat memicu alergi. Jika tak cocok akan menyebabkan masalah.
“Sama seperti tato, kalau orangnya aman-aman saja tak masalah,” jelasnya.
Apa dampaknya?
Jangka pendek yakni bisa menyebabkan alergi dan iritasi yakni kulit bisa memerah dan gatal. Jika sudah mengalami gejala itu, pemakaian harus distop dan segera bawa anak ke dokter.
“Dibersihkan dulu, lalu datang ke dokter nanti akan diberikan anti inflamasi atau antihistamin. Bisa jadi, alergi disebabkan oleh pewarnanya, pengawetnya, atau pelarutnya, atau bahan kimia lainnya,” kata dr. Laksmi.
Bahaya Cat Tubuh Pada Batita
Laporan situs Pemerintah Australia yakni Government Of West Australia Department of Health mengatakan tidak disarankan untuk mengecat wajah anak jika mereka berusia di bawah 3 tahun atau batita. Anak kecil sering kali tidak dapat duduk diam dalam waktu lama atau dapat bergerak tanpa peringatan, yang dapat menyebabkan cat masuk ke mata atau mulut anak. Anak kecil juga memiliki kulit sensitif yang lebih rentan terhadap dehidrasi dibandingkan anak yang lebih besar.
Sebelum memakai cat tubuh, cek dulu apakah seseorang itu memiliki infeksi menular seperti konjungtivitis, kutu, pilek atau flu, cacar air. Sebaiknya hindari mengecat wajah orang dengan jerawat, dermatitis, atau kondisi kulit lainnya, karena ada risiko infeksi, atau kondisinya bisa semakin parah.
Sebelum Anda mulai mengecat, bersihkan area yang akan dicat (wajah, lengan, kaki) dengan sabun dan air hangat atau dengan tisu sekali pakai. Berhati-hatilah di sekitar mata dan saat menyeka hidung meler. Jika melukis wajah anak, pastikan orang tua.
Beberapa individu bahkan alergi terhadap warna yang paling murni dan tidak beracun. Jika menunjukkan tanda-tanda reaksi alergi selama pengecatan, segera hentikan dan segera ke dokter. Misalnya ditandai dengan pucat, sesak napas, kesulitan dalam bernapas, pembengkakan yang tidak semestinya dan bengkak di sekitar mata. (jawapos-red)