Paska mundurnya Gotabaya Rajapaksa dari kursi Presiden Sri Lanka, karena didemo oleh warganya sendiri, kini negara yang sedang mengalami krisis ekonomi tersebut telah memiliki Presiden baru, bernama Ranil Wickremesinghe.
Pemilihan Wickremesinghe sendiri melalui pemungutan suara yang cukup alot. Parlemen Sri Lanka memilih menggunakan cara melalui mekanisme pemungutan suara yang dilakukan para anggota parlemen.
Dalam kesempatan itu ada 3 kandidat yang dipilih untuk menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang mengundurkan diri. Pemilihan dilakukan oleh seluruh anggora parlemen.
Hasilnya, Wickremesinghe memenangkan 134 suara, sementara saingan utamanya, Dullas Alahapperuma, memperoleh 82 suara. Sedangkan kandidat ketiga, Anura Kumara Dissanayake, hanya mengantongi tiga suara dari partainya sendiri.
Parleman akhirnya memutuskan Ranil Wickremesinghe sebagai presiden negara itu pada Rabu, (20/7).
Sebelum terpilih sebagai Presiden secara aklamasi, Wickremesinghe sendiri saat ini menjabat sebagai penjabat Presiden Sri Lanka pasca pengunduran diri Rajapaksa. Sebelum berada di posisi ini, Wickremesinghe menduduki jabatan sebagai Perdana Menteri (PM).
Penunjukan Wickremesinghe sebagai Pejabat Presiden ini terjadi di tengah protes masyarakat yang meminta agar Rajapaksa mundur. setelah terjadi krisis ekonomi di Negeri Ceylon itu. Protes ini juga diiringi oleh penyerbuan kantor dan kediaman presiden dan PM oleh warga.
Meski Rajapaksa telah mundur, warga juga sempat menuntut agar Wickremesinghe juga angkat kaki dari pemerintahan.
Pasalnya, ia juga dirasa gagal memperbaiki keadaan ekonomi negara itu yang mulai dilanda kelangkaan energi, pangan, dan obat-obatan tersebut.
Kini rakyat Sri Lanka menunggu seperti apa kinerja Wickremesinghe untuk membawa negara tersebut terlepas dari krisis ekonomi.