Radarjabar.disway.id, CICALENGKA - SMA Negeri 1 Cicalengka kembali terapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka 100 persen dengan aktivitas sehari penuh bagi siswa.
Hal itu disampaikan oleh Kepala SMA Negeri 1 Cicalengka, Caswanda. Dia berujar, pelaksanaan tersebut dilakukan atas berbagai pertimbangan, salah satunya mengingat penyebaran virus Covid-19 saat ini mulai terkendali.
"Berdasarkan imbauan atau berita (instruksi) dari Pemerintah Pusat, ajaran tahun ini (2022) kita menerapkan tatap muka dengan tetap menggunakan prokes," kata Caswanda kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Selasa (19/7).
"Setiap pagi kami menugaskan tim Satgas yang melibatkan para siswa supaya melakukan pengecekan suhu tubuh, pakai masker dan cuci tangan," tambahnya.
Caswanda menerangkan, untuk aktivitas tatap muka saat ini masih menjadi percobaan, sebab pandemi Covid-19 masih mengancam.
"Ke depannya kita menunggu (arahan) Pemerintah Daerah (Provisi Jawa Barat) jika Covid-19 naik lagi dan harus kembali daring seperti dua tahun ke belakang, kita akan lakukan itu kondisional," ujar Caswanda.
Dia menjelaskan, kegiatan tatap muka para siswa dalam percobaan ini langsung dilakukan secara normal alias sama seperti sebelum pandemi Covid-19.
"Pelaksanaan sekolah kita coba dari jam 7 sampai 15.30 WIB. Percobaan ini kalau hasilnya baik dan tidak terjadi kendala, kita akan terus lanjutkan, tapi kalau ada musibah kita akan evaluasi," ucapnya.
"Pertimbangan kita lakukan tatap muka percobaan ini selain prokes diterapkan juga karena semua siswa kelas 11 dan 12 sudah divaksin, termasuk para gurunya," lanjut Caswanda.
Dia menuturkan, untuk peserta didik baru atau siswa kelas 10 sementara akan dilakukan pendataan terkait vaksinasi dengan cara menanyakan kepada pihak SMP atau MTS mereka sebelum diterima di SMA Negeri 1 Cicalengka.
Dalam pemaparannya, Caswanda mengaku, dari pengamatannya ketika diberlakukan kembali aktivitas tatap muka sangat disambut baik oleh para siswa dan pengajar di SMA Negeri 1 Cicalengka.
"Setelah sebelumnya belajar online, mereka aktivitas terbatas, tidak bertemu guru dan teman, sekarang antusias sekali, mereka terlihat senang dan bahagia," imbuhnya.
Caswanda berharap, setelah pemerintah membolehkan sekolah kembali beraktivitas tatap muka, bisa berdampak positif terhadap mutu dan prestasi siswa.
"Saya berharap kembalinya sekolah tatap muka ini bisa menjadi pendongkrang mendorong kemajuan mutu dan kualitas," pungkasnya.
"2 tahun ke belakang bisa dibilang terbatasi, tapi sekarang semoga bisa mendorong mutu dan prestasi. Saya berdoa semoga tidak terjadi penyebaran di SMA Negeri 1 Cicalengka dan semua kegiatan (tatap muka) berjalan lancar," tutup Caswanda.*** (Bas)