Studi menunjukkan bahwa orang yang pesimis memiliki risiko kematian dini 42 persen lebih tinggi daripada orang yang lebih optimis.
Sebaliknya, tertawa dan pandangan hidup yang positif dapat mengurangi stres, yang berpotensi memperpanjang hidup Anda.
4. Minum kopi atau teh
Baik kopi dan teh dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis. Polifenol dan kafein yang ditemukan dalam teh hijau dapat menurunkan risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung.
Demikian pula, kopi dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker tertentu serta penyakit otak, seperti Alzheimer dan Parkinson.
Selain itu, peminum kopi dan teh mendapat manfaat dari risiko kematian dini 20-30 persen lebih rendah dibandingkan dengan bukan peminum.
Namun yang perlu diingat bahwa terlalu banyak kafein juga dapat menyebabkan kecemasan dan insomnia, jadi kamu harus membatasi asupan hingga batas yang disarankan 400 mg per hari atau sekitar 4 cangkir kopi.
5. Banyak mengonsumsi makanan nabati yang sehat
Mengonsumsi berbagai macam makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian, dan kacang-kacangan, dapat menurunkan risiko penyakit dan meningkatkan umur panjang.
Banyak penelitian mengaitkan pola makan nabati dengan risiko kematian dini yang lebih rendah, serta penurunan risiko kanker, sindrom metabolik, penyakit jantung, depresi, dan kerusakan otak.
Efek ini dikaitkan dengan nutrisi dan antioksidan makanan nabati, yang meliputi polifenol, karotenoid, folat, dan vitamin C.
Sejalan dengan itu, beberapa penelitian mengaitkan pola makan vegetarian dan vegan, yang secara alami lebih tinggi pada makanan nabati, dengan risiko kematian dini 12–15 persen lebih rendah.
6. Tetap aktif secara fisik
Latihan sedikitnya 15 menit per hari dapat menurunkan risiko kematian dini sebesar 4 persen.
Sebuah tinjauan baru-baru ini mengamati risiko kematian dini 22 persen lebih rendah pada individu yang berolahraga, meskipun mereka berolahraga kurang dari 150 menit per minggu.
7. Makan lebih banyak kacang