Tangga Seribu di Desa Cibiru Wetan Bandung, Tanah Carik Disulap Jadi Wisata Ciamik

Kamis 14-07-2022,21:52 WIB
Reporter : Yanuar Baswata
Editor : Arip Apandi

Baik perkataan Acep ataupun Asep, diungkapkan juga oleh Engkus sambil menuangkan air panas ke dalam gelas yang sebelumnya sudah diisi serbuk kopi kemasan, bahwa daya tarik wisata Tangga Seribu ada di penamaannya.

"Wisatawan bakal penasaran dan ingin ke lokasi wisata. Tapi setelah datang dijamin gak akan menyesal, soalnya ada suguhan alam yang nyaman dan pemandangan Bandung Raya dari atas terlihat jelas," ujar Engkus sambil memberikan segelas kopi hitam panas kepada Jabar Ekspres.

Pernyataan Acep dan Asep ditegaskan oleh Engkus, setiap malam pemandangan lampu kota menjadi poin plus bagi wisatawan yang berkunjung ke Tangga Seribu.

Duduk di balik susunan produk makanan dan minuman, Engkus terlihat mengenakan kaos hitam berkerah. Sambil menyulut rokok kereteknya dia berujar, wisatawan yang datang tidak hanya masyarakat Kecamatan Cileunyi, namun tak sedikit dari luar daerah.

"Dari (Kecamatan) Rancaekek anak remaja sering datang, bahkan dari Jakarta, kemudian dari Gunung Salak pernah datang ke sini," ucapnya sambil menekuk beberapa jari tangan kiri menghitung jumlah wisatawan luar yang pernah datang.

"Ke sini ada yang kemping semalem, cuma buat jajan kopi dan makan mi ada, piknik sekeluarga ada, bahkan yang kemping berhari-hari juga ada," lanjut Engkus dengan senyuman ramah dan bangga.

Dia menjelaskan, untuk keramaian wisata Tangga Seribu kerap terjadi setiap akhir pekan dan hari-hari libur nasional khususnya ketika malam tahun baru, karena banyak wisatawan yang ingin menikmati momen kembang api dari atas Bandung Raya.

Seperti yang disampaikan Acep, Asep dan Engkus, pemandangan padatnya bangunan terlihat dari lokasi puncak wisata Tangga Seribu. Bahkan luasnya Bandung Raya terpantau sangat mengagumkan dan memanjakan mata ketika malam tiba.

Masih di tempat yang sama, sekelompok pemuda terdiri dari dua pria dan tiga wanita terlihat mendaki Tangga Seribu untuk mencapai puncak.

Muhammad Diki Rahmawan (20) warga Cikutra, Kota Bandung mengatakan, kedatangannya di objek wisata Tangga Seribu merupakan pengalaman pertama.

"Saya tahu ada tempat wisata ini dari temen yang masih rumahnya di daerah sini (Kecamatan Cileunyi), tadi diajak ke sini (Tangga Seribu) jadi saya coba," papar Diki kepada Jabar Ekspres di tengah udara dingin yang semakin menusuk.

Tepat pukul 18.12 WIB, Diki menuturkan, jika melihat objek wisata di dataran tinggi, untuk akses jalan menuju Tangga Seribu tergolong mudah dilalui.

Diki yang pertama kalinya menikmati suguhan objek wisata Tangga Seribu di Desa Cibiru Wetan mengaku, perjalanan dan usaha yang dia korbankan tidak sia-sia.

"Ada citylight dan suasananya enak, sejuk. Recommended sih kalau buat kumpul, kemudian disarankan wisatawan luar coba wisata Tangga Seribu, soalnya fasilitas cukup baik dan suguhannya juga bagus," ucap Diki yang berdiri mengenakan celana jeans hitam panjang dengan paduan jaket berwarna abu-abu bergaris biru di lengannya.

Sementara itu masih di tempat yang sama, pengunjung lain bernama Halimah (20) warga Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi mengaku sudah tiga kali berkunjung ke objek wisata Tangga Seribu.

Kategori :