BANDUNG - Perayaan kurban Idul Adha ditengah maraknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), diakui para penjual sapi, sangat berdampak terhadap penjualan hewan kurban khususnya sapi di Kota Bandung.
Menurut salah seorang pedagang hewan kurban sapi, Ari (38), wabah PMK telah membuat penjualan sapi di tempatnya menurun secara drastis, hak ini terllihat jelas jika dibandingkan dengan tahun 2021 lalu.
"Kalau bisa dibilang turun ya sangat turun, bahkan dari segi omset penjualan juga turun hingga dikisaran 40 - 45 persen," katanya saat ditemui di lapak dagangannya yang berlokasi di Jl. Terusan Jakarta, Kota Bandung, Sabtu (9/7).
Ari mengatakan, untuk Idul Adha tahun ini lapak dagangannya hingga sehari menjelang hari raya, hanya mampu menjual hingga 23 ekor dari yang disediakan sebanyak 28 ekor.
"Kalau tahun kemarin bisa sampai 30 ekor (terjual), bahkan untuk harga juga masih sama kaya tahun kemarin dikisaran Rp 20 - 40 jutaan. Cuman yang menjadi masalah sekarang ini, itu penjualannya yang turun," ucapnya
Ari berharap penjualan hewan kurbannya akan dapat kembali meningkat. Pasalnya, hewan yang dijajakan olehnya telah layak dijadikan hewan kurban. Hal ini dikarenakan semua hewan yang akan dijual sudah melalui beberapa proses tahapan pemeriksaan kesehatan.
"Orang-orang jangan khawatir, sapi kita disini sehat udah dilakukan pemeriksaan, jadi kalau bisa dibilang sudah bebas dari PMK dan layak (dikurbankan)," pungkas. (San).