Radarjabar.disway.id, Bandung - Warga Komplek DPR, Blok C, RT06 RW04, Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung digegerkan dengan adanya temuan kerangka manusia.
Ketua RW04, Ahmad Hidayat membenarkan, adanya temuan kerangka manusia di wilayahnya. Dia berujar, almarhum yang bernama Tedi Mahdi (53) cukup bermasyarakat.
"Semasa hidupnya memang sering kumpul bareng dengan warga-warga yang lain juga," kata Ahmad kepada Jabar Ekspres di depan kediaman Tedi, Selasa (5/7).
Ahmad menyampaikan, Tedi yang ditemukan dalam posisi duduk dengan kondisi sudah menjadi kerangka itu menggegerkan masyarakat.
Dia pun mengatakan, Tedi memang sudah tidak terlihat beraktivitas di lingkungan masyarakat sejak 2 tahun ke belakang.
"Memang (almarhum) kalau pergi keluar rumah untuk kegiatan bekerja tidak pernah melapor. Jadi sudah biasa kalau beberapa hari enggak ada terus tiba-tiba ada lagi kumpul," ujarnya.
Menurutnya, selama 2 tahun ke belakang tidak ada kejanggalan yang timbul terkait keberadaan rumah Tedi yang terlihat tidak terawat.
Bahkan dikatakan Ahmad, meski selama 2 tahun Tedi berada di dalam rumah dengan kondisi meninggal dunia, tidak ada masyarakat yang curiga.
"Enggak tahu soalnya dikira pergi keluar untuk pekerjaan. Almarhum kerja sering menerima order kayak desain interior atau bikin web, proyekan juga," ucapnya.
"Selama (2 tahun) itu saya gak mencium aroma busuk atau bau, walaupun sering lewat sini, sering lewat depan rumahnya almarhum," lanjut Ahmad.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di area kediaman almarhum, terlihat kondisi rumah sangat tidak terawat.
Beteng yang tidak dicat dan kusam seakan mengatakan bahwa sudah lama belum ada manusia yang merawatnya atau sekadar berkunjung ke dalam rumah.
Tidak ada pagar pembatas, menurut Ahmad sebelumnya sempat terdapat pagar namun asumsinya pembatas besi itu sudah ada yang mencuri karena rumah dianggap tak berpenghuni, padahal di salah satu ruangan bangunan ada sang pemilik sedang duduk meski sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
"Asalnya rumput depan rumah tinggi-tinggi sekitar 1 meter lebih, karena gak kerawat. Kayak rumah kosong aja, apalagi ada papan (informasi) rumah ini dijual," katanya.
Dalam pemaparannya, Ahmad mengaku, atas insiden yang terjadi di wilayahnya itu perlu jadi pelajaran bagi seluruh masyarakat.