Radarjabar.disway.id — Elon Musk dikenal karena kerap melayangkan ide-ide gila. Tapi bukan Elon Musk jika ia tidak mewujudkan ide-ide gilanya itu.
Orang yang mempunyai ambisi memindahkan umat manusia ke Mars itu sekarang sedang merancang robot yang disebut "Optimus", dikutip dari UNILAD, Jumat (24/6/2022).
Robot Optimus itu bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, Elon Musk mengatakan bahwa robot ini sedang ia rancang dan akan diluncurkan pada tiga bulan mendatang.
Rencananya, orang paling kaya sejagat raya ini akan menunjukkan robot Optimus ini pada dunia di acara AI Day dan dijadwalkan pada 30 September tahun sekarang.
Lebih khusus, robot ini merupakan robot humanoid yang mempunyai kapasitas kecerdasan buatan (AI) sehingga bisa bergerak dalam kecepatan kecepatan 5mph dan mengangkat 150lbs.
Tujuannya adalah untuk "meringankan beberapa beban dan pekerjaan manusia".
Hal ini tentu mengingatkan kita semua pada fiksi Terminator yang terkenal itu. Dalam Terminator, kehadiran robot justru menjadi malapetaka bagi umat manusia.
Atau seperti film Transformers, misal, di mana manusia harus berperang dengan makhluk-makhluk baja itu untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran.
Selain itu, jangan lupakan juga novel Frankenstein. Cerita di sana menggambarkan bahwa ciptaan manusia justru pada akhirnya menjadi sumber kesengsaraan bagi si penciptanya.
Lantas, apakah robot rancangan Elon Musk itu akan menjadi terminator atau Frankenstein?
Bagi Elon Musk, fiksi-fiksi ilmiah di atas terlalu menyeramkan. Pasalnya, ia meyakini bahwa robot yang akan ia ciptakan itu hanya dimaksudkan untuk menangani tugas "berbahaya dan membosankan yang tidak ingin dilakukan manusia", dikutip dari UNILAD.
Bagaimanapun, CEO Tesla itu tidak menutup mata dari peristiwa-peristiwa yang ada di fiksi-fiksi ilmiah.
Oleh karena ia mengatakan bahwa robot Optimus yang hendak ia ciptakan ini mempunyai desain-desain atau fitur-fitur tertentu sehingga tak akan menjadi hal yang berbahaya bagi manusia.
Selain itu, Optimus akan dilengkapi dengan teknologi kamera yang sama dengan mobil Tesla sehingga dapat melihat sekeliling dan mengenali objek.
Yang jelas, ia sendiri pernah mengatakan bahwa kecerdasan buatan seperti ini bisa lebih berbahaya dari senjata nuklir. Oleh karena ia seharusnya tetap mempertimbangkan dampak paling buruk dari Optimus ini.***