BANDUNG - Untuk meningkatkan pengetahuan kepada pemerintah daerah terkait pengembangan dari program ETP, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah mengadakan capacity building. Dalam kegiatan tersbeut, Kemendagri kembali mensosialisasikan Pemanfaatan QRIS Dinamis dan Virtual Account.
Kasub Direktorat Pendapatan Daerah Kemendagri, R. An An Andri Hikmat, mengatakan, pada masa lalu, transaksi sudah ramai dengan berbasis web. Sekarang kata dia, di Indonesia berbasis smartphone.
“Dalam fitur smartphone ada namanya fitur Qris dan Virtual Account (VA). Nah dengan perkembangan ini tentunya pemerintah daerah belum semuanya siap maka kami perlu mengadakan workshop atau capacity building ini sehingga Kota/Kabupaten yang terlebih dahulu sudah melakukan, memberikan informasi pengalamannya kepada Kota/Kabupaten lain agar informasinya dijadikan pengalaman bagi mereka untuk memasuki dunia Qris dan virtual account,” ujarnya saat memberikan sambutan diacara tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatra No.51, Citarum, Bandung, Jawa Barat, pada Jum'at (24/6) bertujuan untuk pelaksanaan Asistensi Penerapan Transaksi Non Tunai (Cashless) atau Elektronifikasi Transaksi Pemerintah (ETP) atas Penerimaan Daerah.
Capacity building ini juga kata dia, untuk memacu dan memicu pemerintah daerah lain. Pasalnya, jika tidak didorong sepertinya pemerintah daerah santai saja. Padahal, tambahnya, pada saat ini hampir semua orang sudah menggunakan handphone.
“Mudah-mudahan 542 Kota/Kabupaten yang ada di Indonesia ini bisa melaksanakan kegiatan pengelolaan pendapatan dan belanja sudah berbasis VA dan Qris dinamis dan statis,” tambahnya.
Dan yang tidak kalah pentingnya, lanjutnya, dengan adanya kanal pembayaran ini dimungkinkan dua hal. Pertama cepat aman dan mudah, kedua jelas.
“Masyarakat masuk ke bank daerah, tidak melalui orang dulu tapi langsung ke rkud. jadi tidak ada lagi hal- hal yang dipertanyakan atau dicurigai oleh pihak yang tidak berkepentingan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bapenda Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah.
Menurutnya, apa yang dilakukan selaras dengan apa yang telah dilakukan oleh Bapenda Kota Bandung.
“Sistem Qris ini kami baru luncurkan dua bulan yang lalu, kami juga masih perlu sosialisasi dengan mengadakan acara seperti ini," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut sekaligus dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan berbagi ilmu dengan pemda yang lain.
"Bertransaksi dengan Qris itu sangat mudah. Selain itu pembayaran pun dijamin aman," pungkas Iskandar Zulkarnain. (*)