Kemudian pada 1994, mereka turut tampil di Berlin, Jerman pada acara festival musik Islam internasional bernama Die Garten des Islam, dan 1996 pada Festival Heimatklange.
Di bawah pimpinan H. Malik Zain, Nasida Ria terus bersinar di industri musik Tanah Air hingga tahun 2000-an. Sayangnya, gempuran musik berbagai aliran dari barat dan modern yang masuk ke Indonesia secara perlahan menenggelamkan nama besar Nasida Ria.
Meski begitu, kelompok musik itu tidak lantas putus asa. Mereka terus mencoba untuk bertahan, bangkit, dan selalu berkarya. Terbukti, hingga hari ini Nasida Ria menjadi salah satu kelompok musik yang berhasil bertahan dengan genre khasnya dan melalui dinamika industri musik yang ada, di antara banyaknya kelompok musik yang berakhir bubar.
Meski genrenya adalah kasidah dan berasal dari tahun 70-an, Nasida Ria juga pernah tampil dalam acara musik masa kini seperti RRREC fest (2016), Holy market (2017), dan Syncronize Fest (2018 dan 2019). (sje/rit))