Jokowi Marah pada PLN dan Pertamina yang Terus Minta Subsidi: Kok Enak Banget

Selasa 21-06-2022,09:16 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluapkan rasa marah pada perusahaan BUMN, PLN dan Pertamina.

Kekesalan Jokowi kepada PLN dan Pertamina itu diungkap saat membuka Rapat Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (20/6).

Awalnya, Jokowi menyinggung krisis ekonomi global yang dikhawatirkan bisa mempengaruhi ekonomi nasional.

Mulai dari krisis energi, pangan, dan keuangan yang sudah mulai melanda beberapa negara.

Sementara kurang lebih 60 negara juga tengah tertekan akibat terlilit utang.

“Sehingga menekan ekonominya, tidak ada devisa, dan masuk pada yang namanya krisis ekonomi, krisis keuangan negara itu,” ungkapnya.

Saat itulah Jokowi kemudian tampak marah dan menyemprot PLN dan Pertamina yang malah terus meminta subsidi kepada pemerintah di tengah krisis energi.

“Ini jangan sampai terlalu mengharapkan (subsidi). Utamanya Pertamina, terutama juga PLN, terlalu mengharapkan dan kelihatan sekali hanya mengharapkan subsidinya di Kementerian Keuangan,” ucap Jokowi frontal.

Karena itu, Jokowi meminta PLN dan Pertamina melakukan efisiensi agar idak bergantung terus pada subsidi negara.

Semestinya, kata Jokowi, dua perusahaan plat merah itu bisa melakukan upaya-upaya efisiensi sehingga bisa berjalan beriringan.

“Kalau hanya berharap terus pada subsidi dari Menteri Keuangan tanpa ada usaha efisiensi di PLN, di Pertamina. Ini yang dilihat oleh publik. Kok enak banget,” sentilnya lagi.

“Mana yang bisa diefisiensikan, mana yang bisa dihemat, kemudian mana kebocoran-kebocoran yang bisa dicegah, semuanya harus dilakukan posisi-posisi seperti ini,” sambungnya.

Jokowi meminta Pertamina memaksimalkan bahan baku minyak yang ada di dalam negeri dengan meningkatkan produksi sumur di dalam negeri ketimbang impor.

“Saya kira sumur-sumur minyak yang ada sekecil apapun agar didorong produksinya, agar meningkat,” tegasnya.

“Tapi yang jelas, yang paling penting solusi pendeknya adalah menjaga harga di masyarakat bawah agar tetap stabil dan terjangkau,” tandas Jokowi. (pojoksatu-red)

Kategori :