Legislator Dorong Pemkab Bogor Pasang Plang Peringatan pada Pohon

Legislator Dorong Pemkab Bogor Pasang Plang Peringatan pada Pohon

Petugas Damkar Kabupaten Bogor saat melakulan pemadaman Gudang Material yang terbakar di Citeureup. Foto: Damkar Kabupaten Bogor--

RADAR JABAR, BOGOR - Anggota DPRD Kabupaten BOGOR Dapil I Achmad Yaudin Sogir mendorong Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) memasang plang di setiap pohon.

Dia mengatakan, selain memberikan edukasi kepada masyarakat. Plang pada pohon itu dapat menjadi tanda peringatan.

Ia menilai, tanda tersebut juga sebagai cara untuk pencegahan agar tidak mengakibatkan masyarakat menjadi korban pohon tumbang.

"Iya perlu jadi simbol ya, jadi pohon ini sudah berumur sekian tahun itu penting juga sih memberikan edukasi artinya kan rawan," kata Sogir, pada Rabu (26/11/2025).

"Supaya ada pencegahan dan untuk memberikan suatu kehati-hatian pohon ini berusia 10 tahun, yang ini 50 tahun gitu ya itu sangat bagus," sambungnya.

Pemasangan plang itu akan didorong untuk direalisasikan pada 2026 mendatang.

 

BACA JUGA:Pemkab Bogor Kejar Target Geopark Bogor Halimun-Salak Diakui Dunia 2 Tahun Mendatang

 

"Kabupaten Bogor di 2026 melalui DPKPP akan saya dorong segera untuk memasang plang pohon itu berusia sekian-sekian, hati-hati pohon tumbang gitu kan ya," pungkasnya.

Melansir dari catatan Jabarekspres, wilayah lain di Kota Bogor sudah melakukan pemasangan Kartu Tanda Pohon (KTP) sejak 2016 hingga 2024. Setiap pohon tersebut diberikan warna status untuk menandai tingkat kesehatannya.

“Pohon dengan KTP hijau berarti sehat, kuning perlu pemantauan, oranye sudah dalam tahap waspada, dan merah menandakan tingkat kerapuhan lebih dari 40 persen sehingga perlu penanganan khusus,” ucap Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Disperumkim Kota Bogor, Devi Librianti.

Devi pun menegaskan, pihaknya pun turut aktif menindaklanjuti laporan warga di luar data resmi KTP pohon yang dimiliki oleh Disperumkim. Sebab, kondisi pohon, katanya, berpotensi berubah sewaktu-waktu akibat faktor cuaca ekstrem.

Sumber:

Berita Terkait