Peran Ganda Sebagai Pasien dan Caregiver, Imelda Terbantu JKN

Peran Ganda Sebagai Pasien dan Caregiver, Imelda Terbantu JKN

Peran Ganda Sebagai Pasien dan Caregiver, Imelda Terbantu JKN--Istimewa

RADAR JABAR - Bagi Imelda (40), kesehatan kini menjadi prioritas utama yang harus terus dijaga, baik untuk dirinya maupun sang ibu. Sejak tiga tahun terakhir, ia dan ibunya sama-sama menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pengalaman berobat rutin hingga tindakan medis besar membuatnya merasakan langsung betapa pentingnya perlindungan kesehatan yang terjamin.

Saat ditemui di rumah sakit, Imelda tengah mendampingi ibunya yang sedang melakukan kontrol lanjutan ke dokter bedah saraf. Sebelumnya, sang ibu juga telah menjalani pemeriksaan dengan dokter spesialis saraf dan dijadwalkan akan menjalani operasi katarak di rumah sakit khusus mata pada September mendatang. Seluruh rangkaian pengobatan tersebut ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Puji Tuhan, ibu saya berobat semua pakai BPJS Kesehatan, mulai dari kontrol ke dokter saraf, lalu menjalani operasi bedah saraf, sampai nanti di bulan September akan menjalani tindakan operasi katarak. Semuanya berjalan lancar dan tidak ada kendala karena kami menjadi peserta BPJS Kesehatan,” ungkap Imelda.

Tidak hanya mendampingi sang ibu, Imelda sendiri juga rutin menjalani pengobatan penyakit lupus, salah satu penyakit autoimun kronis. Saat ini ia berobat ke dokter spesialis reumatologi di rumah sakit berbeda di Kota Bandung. Sudah merasakan layanan kesehatan di berbagai rumah sakit, Imelda menilai pelayanan JKN tetap konsisten dan memuaskan.

“Sekarang semua pendaftaran rawat jalan sudah pakai Mobile JKN. Dulu saya daftar lewat website rumah sakit dan berbeda-beda caranya, tapi sekarang lebih mudah cukup pakai satu aplikasi. Dari mana saja bisa daftar, cukup butuh kuota internet,” jelasnya saat menceritakan pengalamannya menggunakan layanan digital yang disediakan JKN.

Imelda merupakan peserta JKN mandiri atau Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3, sementara ibunya terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah. Meski berbeda jenis kepesertaan, ia menegaskan bahwa selama menjalani pengobatan tidak pernah ada perbedaan layanan dan keluhan yang berarti.

“Walaupun kami peserta di kelas 3, pelayanan yang kami rasakan sangat baik. Mau itu rawat jalan atau rawat inap, semua memuaskan. Seluruh fasilitasnya nyaman, bersih, dan juga tenaga medisnya ramah. Tidak pernah dibeda-bedakan antara pasien BPJS Kesehatan dan pasien umum,” tutur Imelda.

Ia juga menceritakan pengalamannya terkait obat yang rutin dikonsumsi. Dulu ia pernah menerima obat untuk 30 hari, namun kini diberikan per 10 hari. Menurutnya, hal ini membuat ia lebih sering kontrol sehingga kondisi kesehatannya dapat dipantau dengan lebih baik.

“Selama tidak ada tambahan biaya, saya justru bersyukur karena merasa kesehatan saya dipantau rutin dengan baik,” katanya.

Imelda juga mengapresiasi semakin gencarnya sosialisasi yang dilakukan BPJS Kesehatan di berbagai lini.

Menurutnya, semakin banyak masyarakat yang memahami manfaat JKN, maka semakin besar pula rasa tenang dan kepastian yang mereka rasakan dalam menghadapi kebutuhan layanan kesehatan.

 

BACA JUGA:JKN Hadir Sepanjang Waktu: Neneng dan Keluarga Rasakan Manfaat Saat Dibutuhkan

 

Salah satunya di puskesmas tempat ibunya terdaftar, sering ada sosialisasi kegiatan dari Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

Sebagai pasien yang harus menjalani pengobatan jangka panjang sekaligus mendampingi orang tua yang membutuhkan tindakan medis, Imelda berharap ke depan layanan JKN semakin memperhatikan kebutuhan pasien kronis.

“Harapan saya, JKN bisa terus ada dan semakin meningkatkan pelayanan, khususnya bagi pasien yang harus rutin berobat seperti saya. Kalau layanan kontrol, obat, dan fasilitas tetap lancar seperti sekarang, tentu sangat membantu kami yang harus menjalani pengobatan jangka panjang sekaligus merawat orang tua,” tutupnya. (MI/rs)

Sumber: